24 February 2014

BERSEDEKAH - Takut Miskin Kerana Sedekah?






Oleh Solokuro 

Saudaraku yang percaya pada hari kebangkitan, ada sebuah cerita, cerita ini terjadi dalam kehidupan Ummul Mu’minin Aisyah Ra. Seorang istri Nabi yang paling muda. Suatu ketika Ummul Mu’minin Aisyah sedang berpuasa, ketika menjelang berbuka, beliau hanya memiliki dua potong roti yang dipersiapkan untuk membatalkan puasanya. Sesaat kemudian ada seorang peminta yang mengetok pintunya. Tok tok tok, peminta tersebut mengetuk pintu Ummul Mu’minin, kemudian pintu-pun dibuka, akhirnya Ummul Mu’minin memintakan pelayanya untuk  memberikan sepotong roti tersebut kepada peminta tadi.

Setela peminta itu pergi, pintu pun ditutup kembali, sesaat kemudian pintu rumah kembali berbunyi, sang pelayan pun membuka pintu, dilihatnya ada seorang peminta lagi, Ummul Mu’minin pun memerintahkan pelayan-nya untuk memberikan sepotong kue yang tersisa. Namun sang pelayan menolak “kalau kue ini saya berikan kepada peminta tersebut, Kalian mau berbukan puasa dengan apa ? tanyak sang pelayan. Karna pelayan-nya tidak mau memberikan roti tersebut, Ummul Mu’minin sendiri  yang memberikan sepotong roti tersebut di balik hijab.

Waktu berbuka puasa makin dekat, sembari menunggu waktu buka tiba, (tentu saja tanpa makanan pembuka, karena makanan yang tadinya suda dipersiapkan untuk berbuka puasa suda di berikan kepada dua orang peminta tadi) pintu Ummul Mu’minin kembali berbunyi, kemudian sang pelayan di perintahkanya unutk membuka pintu, sang pelayang terkejut, karena orang yang mengetok pintu tadi membawa kambing bakar lengkap dengan rotinya. Ummul Mu’minin pun berkata pada pelayan-nya “ coba kau lihat, bukankah makanan ini lebih baik dari pada dua potong roti tadi ?

Saudaraku seiman dan seperjuanga, apakah yang dapat kalian simpulkan dari cerita yang perna terjadi pada diri seorang istri nabi kita tersebut ?, Kalau saja hal itu terjadi pada diri kita, apa yang akan kita lakukan, memberikan makanan yang kia miliki, atau mengusirnya?. Semuanya terserah pada kalian, tapi anda akan mendapatkan sebuah hal yang menakjubkan bila kalian berani memberikan makanan yang kalian miliki.

Sayang dan sangat disesalkan, bila di antara kita masih ada yang berpikiran kalau bersedekah itu hanya akan mengurangi harta. Semoga orang yang mempunyai pikiran seperti itu cepat diberikan petunjuk, Aamiin.

Asalkan kalian tahu saja, kalau sedekah itu adalah pintu rezeqi yang tidak ada duanya, kalau kita rajin buka alqur’an, kita akan menemukan puluhan ayat yang menjelaskan keutamaan dan balasan dari bersedekah, dan  asal kalian tahu juga, banyak sekali orang yang kekayaanya melejit karena selalu melaksanakan sedekah, makanya tidak ada alasan bagi kalian untuk tidak bersedekah.

Saudaraku seiman dan seperjuangan, apasih sedekah itu? menurut imam Al-Ashafani “ sedekah adalah apa yang dikeluarkan oleh seorang insan dari hartanya unutk mendekatkan diri kepada Allah” sedangkan menurut Syaikh al-Faqih Muhammad Bin Shalih Al-Utsmani “ dinamakan sedekah karena dengan sedekah menunjukan kejujuran orang yang memberinya. Harta itu disenangi oleh jiwa, apabila engkau menyedekahkan apa yang engkau senangi, maka itu sebagai dalil bahwa engkau jujur dan tulus dalam melakukanya”.

Di dalam al-qur’an, banyak sekali ayat yang memberikan warning untuk secepatnya mengeluarkan sedekah (lebih-lebih sedekah yang sunnah, karena yang wajib bagaimanapun dan apapun alasanya WAJIB untuk di bayarkan). Semisal pada surat al baqoroh ayat yang ke 254, yang artinya “ hai orang-orang yang beriman, belanjahkanlah sebagian dari rizki yang kami berikan kepadamu,sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi sayafa’at, dan orang-orang kafir itulah orang yang dzalim”.

Ayat di atas jelas, sebelum kiamat datang, kalian harus cepat-cepat mengeluarkan harta kalian untuk dibelanjahkan di jalan Allah, lagian nanti pada hari itu kaki manusia tidak bakal dapat berpindah kemana-mana sebelum di tanyak lima perkara, dan dari kelima perkara tersebut, pertanyaan yang paling rinci adalah tentang harta. “Dari mana harta itu kalian dapatkan ? Dan kemana harta itu kalian belanjahkan ?”

Jangan sampai dari kalian menjawab “ harta itu kami dapatkan dari korupsi, nipu, nilep, dan lain sebagainya”. Bahaya kalau kalian jawab pertanyaan yang pertama seperti itu. Jangan sampai jawab pula pertanyaan yang kedua “ kami membelanjakan harta kami ke diskotik, bar-bar, dan tempat-tempat yang mendatangkan kesenangan semu (kemaksiatan)” Semoga kita terhindar dari golongan yang seperti itu.

Saudara sidang pembaca yang di rahmati Allah, dalam surat Attaubah ayat 35 di jelaskan kalau orang yang tidak mau mengeluarkan hartanya di jalan Allah, nanti harta tersebut akan di lebur dan kalian akan di masukan ke leburan harta kalian itu. Bahkan di hadist nabi harta kalian akan menyetrika jidat dan punggung kalian selama satu hari yang pada saat itu sama dengan 50.000 tahun, Naudzubillah.

Bahkan Nabi bersabda barang siapa yang menyimpan harta dan tidak mensedekah-kannya nanti di hari pembalasan harta itu akan menjadi ulah besar yang memiliki dua taring dan berkepala botak akan melilit di leher kalian, dan yang pasti bikin kalaina ngeri, ular itu akan berbicara, aku ini hartamu, aku ini simpananmu. 

Lalu apa keutamaan dari sedekah itu? Pertama, orang yang bersedekah hartanya tidak akan berkurang. Hanya orang yang kikir dan takut kehilangan harta yang mengatakan sedekah itu megurangi harta. Sebagaimana sabda nabi berikut “ Tidaklah sedekah itu mengurangi harta,  dan tidaklah Allah menembahi rasa maaf kecuali bertambah mulia, dan tidaklah seorang hamba rendah hati kepada Allah kecuali Allah akan angkat derajatnya” HR. Muslim (2588). Firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-Anfal ayat ke 60 “apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya Allah akan membalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dirugikan karena pemberian nafka tersebut

Kedua, harta yang disedekahkan akan diganti dengan yang lebih baik. Kisah dari Ummul Mu’minin Aisyah Ra, pada bagian awal tulisan ini suda jelas bahwa apa yang kalian sedekahkan akan diganti berlipat-lipat lebih baik, entah itu berupa dzatnya, ataupun sifatnya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 265 :

 “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjahkan hartanya di jalan Allah adalah serupah dengan sebutur benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, Allah melipatgandakan ganjaran bagi orang-orang yang di kehendaki, dan Allah maha luas dan maha mengetahui

Ibnul Qoyyim Al Jauzi memberikan komentar seputar ayat ini “ayat ini seolah-olah bagaikan penjelas tentang ukuran pelipatan pahala yang disiapkan bagi orang-orang yang suka berinfaqdan bersedekah, Allah membuat permisalan seperti ini agar tergambar dalam pikiran manusia

Ketiga, bagi kalian yang suka bersedekah, Allah akan memberikan kemudahan kepada kalian atas masalah-masalah yang menganggu pikiran kalian. Al-Jauzi mengatakan “sebenarnya pada sedekah terdapat pengaruh yang sangat menakjubkan dalam menolak berbagai musibah, sekalipun sedekah itu dari orang yang fajir dan dholim. Sesungguhnya Allah akan menolak berbagai musibah karena sebab sedekah, dan perkara ini suda maklim pada kebanyakan manusia , bahkan boleh di kata penduduk bumi mengakui hal itu, karena mereka sudah membuktikanya”

Keempat, ini adalah sabda Nabi, mohon di cermati “ bukankah kalian ditolong dan diberi rizqi melainkan sebab orang-orang lemah di antara kalian ?” Sudakah kalian menemukan ma’na hadist tersebut ?.... kalau belum kita cari tau bareng-bareng. Jadi di dalam hadist itu terdapat kalimat “sebab orang-orang lemah di antara kalian” maksudnya gini, orang-orang yang fakir, dlu’afa dan masakiin yang ada di sekitar kita bila kita memberikan bantuan atau sedekah kepada mereka, maka mereka akan mendo’akan kita, dan do’a orang-orang masakiin itu mustajab.

Masih banyak sebenarnya manfaat dari sedekah dan masih banyak juga bahaya dari pada sifat pelit atau kikir, oleh karena itu, kita tingkatkan sedekah kita, jangan tungguh punya harta banyak baru mau bersedekah. Nabi bersabda “ waktu yang terbaik untuk sedekah adalah ketika kalian takut miskin karena sedekah menginginkan kaya”. Jadi intinya sedekah dulu kalau pengen kaya. Walaupun sedekah kita tidak didasarkan semata-mata untuk mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT, apalagi ada unsure riya’ dalam sedekah kita. Hal yang demikian sungguh akan menghapus pahala dan kebajikan dari sedekah itu sendiri. Sebagaimana firman Allah :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.“ (Al Baqarah:264)


Sumber: http://solokuro.blogspot.com


No comments:

Post a Comment