Faudzil @ Ajak

Faudzil @ Ajak
Always think how to do things differently. - Faudzil Harun@Ajak

30 September 2014

KAYAKING BASIC SKILL - How to Sit










KAYAKING BASIC SKILL - How to Do Basic Forward Stroke










KAYAKING BASIC SKILL - How to Turn










KAYAKING BASIC SKILL - How To Paddle Sideways










KAYAKING BASIC SKILL - How To Use a Sculling Draw Stroke










KAYTAK SKILL - Bracing










KAYAKING - Sea Kayak X Rescue











KAYAKING - Kayak Rescue: Heel Hook










KAYAKING - Sea Kayak: T-Rescue Practice in Rough Water










SURGERY - Total Knee Replacement Surgery Part 2 - Update 2011










SPORTS INJURIES - Arthroscopic Meniscus Repair of Knee PreOp® Patient Education Feature










SPORTS INJURIES - Arthroscopic ACL Reconstruction Surgery with Hamstring Graft Dr. Eric Ja...










SPORTS INJURIES - Anterior Cruciate Ligament (ACL) Reconstruction Animation










SPORTS INJURIES - ACL Surgery: 3D Reconstruction










KUMPULAN MANUSIA - Suku Gayo






Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suku Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami pegunungan di tengah Aceh yang populasinya berjumlah kurang lebih 85.000 jiwa. Suku Gayo secara mayoritas terdapat di kabupaten Aceh TengahBener Meriah dan Gayo Lues. Suku Gayo beragama Islam dan mereka dikenal taat dalam agamanya. Suku Gayo menggunakan bahasa yang disebut bahasa Gayo.

Suku Gayo
COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Gajo (Aceh) in bruidskleding naar de adat TMnr 10002771.jpg
Pengantin Pria Gayo Jaman dulu
Jumlah populasi
379.000
Kawasan dengan populasi
yang signifikan
Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues
Bahasa
Gayo
Agama
Islam
Kelompok etnik terdekat
Batak, Aceh


Sejarah

Pada abad ke-11, Kerajaan Linge didirikan oleh orang-orang Gayo pada era pemerintahan Sultan Makhdum Johan Berdaulat Mahmud Syah dari Kesultanan Perlak. Informasi ini diketahui dari keterangan Raja Uyem dan anaknya Raja Ranta yaitu Raja Cik Bebesen dan dari Zainuddin yaitu dari raja-raja Kejurun Bukit yang kedua-duanya pernah berkuasa sebagai raja di era kolonial Belanda.
Raja Linge I, disebutkan mempunyai 4 orang anak. Yang tertua seorang wanita bernama Empu Beru atau Datu Beru, yang lain Sebayak Lingga (Ali Syah), Meurah Johan (Johan Syah) dan Meurah Lingga (Malamsyah).
Sebayak Lingga kemudian merantau ke tanah Karo dan membuka negeri di sana dia dikenal dengan Raja Lingga Sibayak. Meurah Johan mengembara ke Aceh Besar dan mendirikan kerajaannya yang bernama Lam Krak atau Lam Oeii atau yang dikenal dengan Lamuri atau Kesultanan Lamuri. Ini berarti Kesultanan Lamuri di atas didirikan oleh Meurah Johan sedangkan Meurah Lingga tinggal di Linge, Gayo, yang selanjutnya menjadi raja Linge turun termurun. Meurah Silu bermigrasi ke daerah Pasai dan menjadi pegawai Kesultanan Daya di Pasai. Meurah Mege sendiri dikuburkan di Wih ni Rayang di Lereng Keramil Paluh di daerah Linge, Aceh Tengah. Sampai sekarang masih terpelihara dan dihormati oleh penduduk.
Penyebab migrasi tidak diketahui. Akan tetapi menurut riwayat dikisahkan bahwa Raja Linge lebih menyayangi bungsunya Meurah Mege. Sehingga membuat anak-anaknya yang lain lebih memilih untuk mengembara.[2]

Dinasti Lingga

  1. Adi Genali Raja Linge I di Gayo
    1. Raja Sebayak Lingga di Tanah Karo. Menjadi Raja Karo
    2. Raja Meurah Johan (pendiri Kesultanan Lamuri)
    3. Meurah Silu anak dari Meurah Sinabung (pendiri Kesultanan Samudera Pasai), dan
  2. Raja Linge II alias Marah Lingga di Gayo
  3. Raja Lingga III-XII di Gayo
  4. Raja Lingga XIII menjadi Amir al-Harb Kesultanan Aceh. Pada tahun 1533 terbentuklah Kerajaan Johor baru di Malaysia yang dipimpin oleh Sultan Alauddin Mansyur Syah. Raja Lingga XIII diangkat menjadi kabinet di kerajaan baru tersebut. Keturunannya mendirikan Kesultanan Lingga di kepulauan Riau, pulau Lingga, yang kedaulatannya mencakup Riau (Indonesia), Temasek (Singapura) dan sedikit wilayah Malaysia.
Raja-raja di Sebayak Lingga Karo tidak terdokumentasi. Pada era Belanda kembali diangkat raja-rajanya tapi hanya dua era
  1. Raja Sendi Sibayak Lingga (pilihan Belanda)
  2. Raja Kalilong Sibayak Lingga

Kehidupan sosial

Rumah Adat Gayo Pitu Ruang
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri dari reje (raja), petue (petua), imem (imam), dan rayat (rakyat).
Pada masa sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecikwakil gecikimem, dan cerdik pandai yang mewakili rakyat.
Sebuah kampong biasanya dihuni oleh beberapa kelompok belah (klan). Anggota-anggota suatu belah merasa berasal dari satu nenek moyang, masih saling mengenal, dan mengembangkan hubungan tetap dalam berbagai upacara adat. Garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal. Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah, dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matrilokal (angkap).
Kelompok kekerabatan terkecil disebut sara ine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klan). Pada masa sekarang banyak keluarga inti yang mendiami rumah sendiri. Pada masa lalu orang Gayo terutama mengembangkan mata pencaharian bertani di sawah dan beternak, dengan adat istiadat mata pencaharian yang rumit.
Selain itu ada penduduk yang berkebun, menangkap ikan, dan meramu hasil hutan. Mereka juga mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan menenun. Kini mata pencaharian yang dominan adalah berkebun, terutama tanaman kopi. Kerajinan membuat keramik dan anyaman pernah terancam punah, namun dengan dijadikannya daerah ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Aceh, kerajinan keramik mulai dikembangkan lagi. Kerajinan lain yang juga banyak mendapat perhatian adalah kerajinan membuat sulaman kerawang dengan motif yang khas.

Seni Budaya

Kubur tradisional orang Gayo
Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah kesenian, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tari Saman dan seni bertutur yang disebut Didong. Selain untuk hiburan dan rekreasi, bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual, pendidikan, penerangan, sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat. Di samping itu ada pula bentuk kesenian seperti tari Bines, tari Guel, tari Munalu, Sebuku /Pepongoten (seni meratap dalam bentuk prosa), guru didong, danmelengkan (seni berpidato berdasarkan adat).
Dalam seluruh segi kehidupan, orang Gayo memiliki dan membudayakan sejumlah nilai budaya sebagai acuan tingkah laku untuk mencapai ketertiban, disiplin, kesetiakawanan, gotong royong, dan rajin (mutentu). Pengalaman nilai budaya ini dipacu oleh suatu nilai yang disebut bersikemelen, yaitu persaingan yang mewujudkan suatu nilai dasar mengenai harga diri (mukemel). Nilai-nilai ini diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam bidang ekonomi, kesenian, kekerabatan, dan pendidikan. Sumber dari nilai-nilai tersebut adalah agama Islam serta adat setempat yang dianut oleh seluruh masyarakat Gayo.

Seni dan Tarian

DidongTari SamanTari Guel
Didong.jpgSaman dance.jpgGuel dance.jpg

Makanan Khas

  • Masam Jaeng
  • Gutel
  • Lepat
  • Pulut Bekuah
  • Cecah
  • Pengat
  • Gegaloh

Galeri



Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayo


FATWA - Hukum Jual Beli Dan Pelaburan Emas Yang Dijalankan Oleh Syarikat Genneva Malaysia Sdn. Bhd.






2012/100/3

Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-100 yang bersidang pada 4-6 Julai 2012 telah membincangkan mengenai Hukum Jual Beli Dan Pelaburan Emas Yang Dijalankan Oleh Syarikat Genneva Malaysia Sdn. Bhd. Muzakarah telah membuat keputusan seperti berikut:
    
  1. Setelah meneliti keterangan, hujah-hujah dan pandangan yang dikemukakan, Muzakarah menegaskan bahawa transaksi jual beli dan pelaburan emas mestilah memenuhi semua rukun jual beli yang digariskan oleh syarak. Sesuatu transaksi jualbeli adalah dikira tidak sah sekiranya tidak memenuhi salah satu rukun jual beli. Muzakarah turut menegaskan bahawa transaksi jual beli dan pelaburan emas juga hendaklah bebas daripada unsur-unsur riba, perjudian, gharar yang berlebihan dan kezaliman.
     
  2. Berdasarkan laporan dan hasil siasatan Bank Negara Malaysia terhadap operasi jual beli dan pelaburan emas oleh Syarikat Genneva Malaysia Sdn. Bhd., Muzakarah bersetuju memutuskan bahawa transaksi jual beli dan pelaburan emas yang dilaksanakan oleh Syarikat Genneva Malaysia Sdn. Bhd. tidak mematuhi sepenuhnya Parameter Pelaburan Emas sepertimana yang telah diperakukan oleh Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-96 pada 13 hingga 15 Oktober 2011.
     
  3. Oleh itu, umat Islam dinasihatkan supaya tidak melibatkan diri dalam aktiviti atau transaksi jual beli dan pelaburan emas yang dilaksanakan oleh mana-mana pihak sama ada syarikat atau individu di dalam atau luar negara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip jual-beli emas seperti yang digariskan oleh syarak atau undang-undang negara.
Sumber: http://www.e-fatwa.gov.my/


FATWA - Hukum Menggunakan DNA Untuk Menentukan Status Nasab Anak Dan Tempoh Melaksanakan Li’an Untuk Menafikan Nasab Anak








 
Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-101 yang bersidang pada 27 September 2012 telah membincangkan Hukum Menggunakan DNA Untuk Menentukan Status Nasab Anak Dan Tempoh Melaksanakan Li’an Untuk Menafikan Nasab Anak. Muzakarah telah membuat keputusan seperti berikut:
 
Setelah meneliti keterangan, hujah-hujah dan pandangan yang dikemukakan, Muzakarah menegaskan bahawa Islam sangat menitik beratkan persoalan nasab dan apabila telah ada dalil yang mengisbatkan nasab, maka penafiannya tidak boleh diterima melainkan dengan kaedah Li’an kerana Li’an telah sabit melalui al-Quran, al-Sunnah dan al-Ijma’ dan merupakan suatu amalan taabudiah.
 
Muzakarah juga menjelaskan bahawa Majma’ Fiqh al Islami yang bersidang pada 21 – 26 Syawal 1422 bersamaan 5 – 10 Januari 2002 telah memutuskan bahawa untuk mengisbatkan nasab, penggunaan DNA dibenarkan dan dilakukan atas perintah mahkamah hanya dalam kes pertelingkahan ketidaktahuan nasab anak atas pelbagai sebab, kes kekeliruan atau pertukaran anak di hospital atau pusat jagaan, kes bayi tabung uji serta dalam kes anak-anak yang hilang atas sebab bencana alam dan sebagainya. Walau bagaimanapun, Majma’ al-Fiqh al-Islami menetapkan bahawa DNA tidak boleh digunakan untuk menafikan nasab anak apalagi digunakannya mendahului kaedah li`an.
 
Muzakarah menegaskan bahawa para Fuqaha’ telah bersepakat bahawa penafian nasab anak melalui kaedahli’an perlu dilakukan dengan kadar segera (عَلَى الْفَوْر)ِdan jika penafian nasab tidak dilakukan dalam tempoh yang ditetapkan, maka gugurlah hak penafian nasab tersebut.
 
Muzakarah turut menegaskan bahawa merujuk kepada Mazhab Shafie, terdapat dua pandangan iaitu dalamqaul qadim dan qaul jadid. Dalam qaul qadim, Imam Shafie menetapkan bahawa penafian hendaklah berlaku sejurus diketahui kelahiran bayi tersebut. Sekiranya penafian tidak dibuat, bermakna seseorang itu telah mengakui bahawa bayi tersebut adalah anaknya. Namun begitu, dalam qaul jadid, penafian tidak semestinya secara terus. Ia memerlukan masa sebelum sesuatu keputusan diambil memandangkan ia merupakan satu perkara yang penting. Ia boleh ditangguhkan sehingga tiga hari dan penangguhan hanya boleh berlaku atas sebab-sebab keuzuran.
 
Sehubungan itu, berdasarkan penegasan dan pandangan para ulama’ mengenai tempoh segera bagi melakukan li’an untuk menafikan nasab anak, Muzakarah berpandangan bahawa seseorang yang hendak melakukan li’an bagi penafian nasab anaknya perlu mempunyai tempoh waktu yang munasabah sebelum membuat keputusan demi mengelakkan sebarang kemudaratan yang mungkin berlaku.
 
Oleh yang demikian, Muzakarah bersetuju memutuskan bahawa tempoh segera bagi seseorang bapa yang hendak melakukan li’an bagi menafikan nasab anaknya adalah bermula daripada tarikh isterinya disahkan mengandung sehinggalah tiga (3) hari selepas bersalin.  Penafian setelah tempoh munasabah tersebut adalah tertolak dan anak tersebut adalah sah dan sabit sebagai anaknya.
 
Muzakarah juga bersetuju memutuskan supaya garis panduan untuk menjalankan ujian DNA oleh pihak berkuasa berkaitan hendaklah diperketatkan lebih-lebih lagi dalam isu untuk menafikan nasab kerana DNA hanya sekadar qarinah atau sokongan semata-mata dan tidak boleh dijadikan bukti utama.

Sumber: http://www.e-fatwa.gov.my/


FATWA - Status Kewajipan Zakat Ke Atas Syarikat Pelaburan Hartanah Berhad (PHB)








 
Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-101 yang bersidang pada 27 September 2012 telah membincangkan Status Kewajipan Zakat Ke Atas Syarikat Pelaburan Hartanah Berhad (PHB). Muzakarah telah membuat keputusan seperti berikut:

Setelah mendengar taklimat dan penjelasan daripada Ketua Pegawai Eksekutif PHB, Y. Bhg. Datuk Kamalul Ariffin Othman serta pembentangan oleh Y. Bhg. Tuan Hj. Lokmanulhakim bin Husain (ISRA/Panel Pemikir Fatwa JAKIM) serta meneliti keterangan, hujah-hujah dan pandangan yang dikemukakan, Muzakarah menegaskan bahawa di dalam pensyariatan zakat, Syariat Islam telah meletakkan syarat-syarat tertentu terhadap harta yang dikenakan zakat. Syarat-syarat tersebut iaitu harta yang dimiliki sepenuhnya secara hak pemilikan dan juga pegangan (raqabah dan yad), mencukupi nisab, mencukupi haul iaitu selama 12 bulan qamariyyah dan harta yang boleh berkembang (النماء)amat penting dalam mengenalpasti harta-harta yang wajib dikenakan zakat.
 
Muzakarah juga menjelaskan bahawa di dalam permasalahan kewajipan zakat ke atas syarikat milik kerajaan sepenuhnya dengan ertikata semua modal syarikat adalah daripada kerajaan dan tidak ada pemilik atau pemegang saham dari kalangan individu perseorangan atau syarikat swasta, maka zakat tidak dikenakan terhadap harta kerajaan. Majoriti ulama’ daripada kalangan Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafieyyah dan Hanabilah berpandangan bahawa tidak diwajibkan zakat terhadap harta milik kerajaan yang dijadikan pelaburan dan menjana keuntungan.
 
Muzakarah juga menegaskan bahawa pendapat jumhur ulama’ ini juga difatwakan secara majoriti olehNadwah Qadhaya al-Zakah al-Mu’asirah Ke-13. Nadwah memutuskan:
 
المال العام الذي يستثمر ليدر ربحاً عن طريق مؤسسات عامة مملوكة بالكامل للدولة، يراد لها أن تعمل  على أسس تجارية وأن تحقق أرباحاً ، وهذا النوع غير خاضع للزكاة في رأى الأكثرية
 
Maksudnya:

“Harta awam yang dilaburkan untuk memperoleh keuntungan melalui muassasah-muassasah awam yang dimiliki sepenuhnya oleh kerajaan, dan operasinya adalah berasaskan perniagaan serta memperoleh keuntungan, maka harta seperti ini tidak tertakluk kepada kewajipan zakat pada pendapat kebanyakan”.
 
Sehubungan itu, selaras dengan penegasan dan pandangan majoriti para ulama’ bahawa harta milik institusi kerajaan adalah tertakluk sebagai harta awam dan tidak diwajibkan zakat, maka Muzakarah bersetuju memutuskan bahawa Syarikat Pelaburan Hartanah Berhad (PHB) yang merupakan syarikat milik penuh Kerajaan tidak diwajibkan mengeluarkan Zakat.

Sumber: http://www.e-fatwa.gov.my/


KISAH PAK DOLAH - Pak Dolah buat Pesanan di KFC






Suatu hari setelah penat berjalan di bawah terik matahari, Pak Dolah lalu depan KFC.

Pak Dolah mendapat idea untuk sejukkan badan dalam KFC yang berhawa dingin tu.

Pak Dolah terus masuk ke dalam KFC. Sebaik masuk, Pak Dolah berdiri di suatu sudut sambil mengibas baju yang lembab akibat peluh.

Tiba-tiba seorang pekerja KFC berkata, "selamat datang boleh saya ambil pesanan?"

Pak Dolah hanya berdiam diri.

Pekerja itu bertanya lagi "Pakcik nak buat pesanan?"

Pak Dolah hanya tersenyum dan terus berdiri, lalu pekerja itu menunjukkan raut wajah seperti orang menyampah.

Pak Dolah nampak raut wajah itu tapi hanya berdiam diri.

Dalam pada itu, baju Pak Dolah yang tadi lembab itu sudah kering dan badan Pak Dolah pun sudah menjadi sejuk. Pak Dolah terfikir bolehlah dia keluar dari KFC dan teriskan perjalanan.

Tiba-tiba pekerja tadi bertanya dengan nada yang agak kuat "Pakcik nak buat pesanan?"

Pak Dolah yang sememangnya mahu berjalan keluar menghampiri pekerja tadi dan berkata hah!! saya cuma nak buat pesanan ...... "lain kali belajar hormat orang tua". Pak Dolah terus berjalan menuju pintu keluar.

Tiba-tiba Pak Dolah menoleh kepada pekerja itu dan berkata lagi "ada 1 lagi terlupa nak buat pesanan tadi, .... " sambil tersenyum Pak Dolah buat pesanan "jangan tinggal solat".






KISAH PAK DOLAH - Pailang v Pailong






Suatu hari Pak Dolah menaiki bas ke Kuala Lumpur.

Setelah tiba di KL, Pak Dolah berjalan kaki, sesat smpai malam.

Sedang Pak Dolah berdiri berfikir, tiba-tiba 2 orang pemuda menghampiri Pak Dolah.

Seorang dari mereka berkata "kasi semua duit kalau mahu selamat?"

Pak Dolah terus menjawab "apa ke hei kau tiba-tiba mintak duit aku?"

Pemuda itu berkata lagi "jangan main-main, kawan saya ni pailang"




Pak Dolah menoleh kepada pemuda itu dan bertanya "kampung kat mana?"

Pemuda yang bertanya itu mengaru kepala dan berkata dengan nada keras "kau jangan main-main lagi, kawan saya tu pailang, kasi duit cepat"

Lalu Pak Dolah berkata "hah!! kau pailang, aku pailong, ni aku tengah cari jalan nak pergi rumah adik aku paingah.

Pak Dolah bertanya pula "pai-lang dengan pai-long siapa lebih besar?"

2 orang pemuda tadi terus berlalu sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka.






  

KISAH PAK DOLAH - Pak Dolah di Kedai Gunting






Suatu hari Pak Dolah ke kedai gunting.



Setelah masuk ke dalam kedai, tukang gunting bertanya "mahu gunting kah?"

Pak Dolah pun bertanya "gunting berapa harga?"

Tukang gunting jawab "gunting RM15 sahaja"

Pak Dolah mengaru kepala dan bertanya lagi "cukur berapa harga?"

Tukang gunting jawab lagi "cukur RM7 murah sahaja"

Lalu Pak Dolah kata "Hah!! kalau macam tu, cukur semua"







AMAZING - Robotic Car Parking: The World's Coolest Way To Park Cars In The 21st C










AMAZING - Luxury Motor Coach $2M 2014 Prevost by Outlaw "The Oasis" Exclusively @ ...










CHINA - The incredible floating cities of China: Entire bays covered by wooden homes which provide two thirds of the world's seafood






The incredible floating cities of China: Entire bays covered by wooden homes which provide two thirds of the world's seafood 


By Ted Thornhill for MailOnline
Astonishing images of the huge floating cities that have sprung up to service China's £25billion fish farming industry have emerged.

The pictures - taken in Luoyuan Bay, in south-eastern China's Fujian province - show a mass of ramshackle wooden homes and huts floating far out into the sea covering almost the entire bay.

Beneath them are a network of lines, cages and nets containing everything from crabs and lobster to scallops and carp and even seaweed.


Astonishing images of the huge floating cities that have sprung up to service China's £25billion fish farming industry have emerged 
Astonishing images of the huge floating cities that have sprung up to service China's £25billion fish farming industry have emerged 


The pictures - taken in Luoyuan Bay, in south-eastern China's Fujian province - show a mass of ramshackle wooden homes and huts floating far out into the sea covering almost the entire bay
The pictures - taken in Luoyuan Bay, in south-eastern China's Fujian province - show a mass of ramshackle wooden homes and huts floating 
far out into the sea covering almost the entire bay


Latest figures show China's aquaculture industry is now so large, at more than 32 million tons a year, it accounts for two thirds of the world's entire production.

    Experts say the industry has exploded since it was commercialised nearly 25 years ago.
    Marine expert Dr Sun Tao from Beijing University explained: 'China has a very long history of fish farming around the coast and river deltas but it really took off as an industry in the 1990s.'


    Latest figures show China's aquaculture industry is now so large, at more than 32 million tons a year, it accounts for two thirds of the world's entire production
    Latest figures show China's aquaculture industry is now so large, at more than 32 million tons a year, it accounts for two thirds of the world's 
    entire production


    The industry - also called mariculture - is now so large it has attracted its own tourist industry
    The industry - also called mariculture - is now so large it has attracted its own tourist industry


    The aquaculture industry has exploded since it was commercialised nearly 25 years ago
    The aquaculture industry has exploded since it was commercialised nearly 25 years ago


    He added: 'The farmers generally live above the water on floating homes and they are largely small scale family operations.'

    The industry - also called mariculture - is now so large it has attracted its own tourist industry.

    Only last week similar images of thousands of fishing trawlers setting out from China after the commercial fishing season restarted shows why the country leads the world in the amount of fish harvested.

    Every year there is a three-month ban on fishing in order to give fish stocks a chance to breed and recover, but it has done little to stop a massive decline.


    Marine expert Dr Sun Tao from Beijing University explained: 'China has a very long history of fish farming around the coast and river deltas'
    Marine expert Dr Sun Tao from Beijing University explained: 'China has a very long history of fish farming around the coast and river deltas'


    A boat passes by wooden houses and seafood farms floating on the sea in Xiapu county, Ningde city, southeast China's Fujian province
    A boat passes by wooden houses and seafood farms floating on the sea in Xiapu county, Ningde city, southeast China's Fujian province


    Every year there is a three-month ban on fishing in order to give fish stocks a chance to breed and recover, but it has done little to stop a massive decline
    Every year there is a three-month ban on fishing in order to give fish stocks a chance to breed and recover, but it has done little to stop a 
    massive decline


    Mo Zhaolan, a researcher at China's Institute of Oceanology, said that overfishing and pollution were having a much bigger impact than a decade ago
    Mo Zhaolan, a researcher at China's Institute of Oceanology, said that overfishing and pollution were having a much bigger impact than a 
    decade ago


    Fishermen themselves blame pollution but environmental experts say overfishing has in particular decimated the numbers of mature adult fish and has made many varieties almost impossible now to find.

    And the sight of the fishing boats snapped after they set off from Shipu Harbour in the city of Ningbo in eastern China's Zhejiang Province show exactly why there is good evidence that the overfishing argument holds some weight, with similar scenes repeated at other Chinese cities and fishing ports.

    Mo Zhaolan, a researcher at China's Institute of Oceanology, said that overfishing and pollution were having a much bigger impact than a decade ago. 

    Once large and valuable fish have been overfished, attention turns to a less valuable species, with the process continuing until all species have been over-exploited, fisheries depleted and biodiversity irreparably damaged.


    A wider view of the floating village Sanduao on the sea in Ningde city, southeast China's Fujian province, in November 2010
    A wider view of the floating village Sanduao on the sea in Ningde city, southeast China's Fujian province, in November 2010


    Two small sailboats each manned by just one person make their way across still waters in a vast Chinese Seaweed farm
    Two small sailboats each manned by just one person make their way across still waters in a vast Chinese Seaweed farm


    A rickety fisherman's cottage, mde from wood and scrap metal, floating in the sea in Xiamen Bay, Fujian Province, China
    A rickety fisherman's cottage, mde from wood and scrap metal, floating in the sea in Xiamen Bay, Fujian Province, China


    Once large and valuable fish have been overfished, attention turns to a less valuable species, with the process continuing until all species have been over-exploited


    Source: http://www.dailymail.co.uk/